Mengenal Pengobatan Tradisonal Tomia: Ramuan dan Pantangannya
Pengobatan Tradisonal Tomia: Ramuan dan Pantangannya

Pengobatan tradisional Wakatobi, khususnya Tomia berasal dari ramu-ramuan yang alami dan sejak lama digunakan. Namun selain itu ia memiliki pantangan.

Wakatobi terkenal sebagai daerah tempat para pelaut handal, pembuat parang dan wilayah yang memiliki keindahan alam. Namun selain itu orang-orang Wakatobi mempunyai kemampuan pengobatan tradisional.

Bura Kahedupa (Bedak dari Pulau Kaledupa) ialah salah satu herbal tradisional yang dikenal manjur mengobati patah tulang, bedak ini dikenal hingga keluar Wakatobi, utamanya di jazirah Sulawesi. Tomia, memiliki seorang tabib bernama La Onso Be yang dikenal hingga keluar negeri, dijuluki sebagai dokter tulang yang memiliki keahlian menyembuhkan berbagai jenis patah tulang dengan ramuan minyak khusus.

Obat dan para tabib ini masih dipakai oleh orang-orang di Kepulauan Wakatobi sampai sekarang. Sebab pengobatan tradisional macam itu diwariskan secara turun-temurun dan hingga kini menjadi salah satu pengobatan alternatif masyarakat.

Dalam bahasa Tomia banyak sebutan untuk orang berprofesi dalam pengobatan tradisonal, misalnya Tekene Kadhahani, Te Mansuana, Te Pande Kombi dan lain sebagainya. Para tabib ini mengobati penyakit dengan bahan-bahan alami dari berbagai macam tumbuhan, yang dipercaya mampu mengobati berbagai macam penyakit. Pengetahuan tentang tumbuhan yang bisa dijadikan obat secara lisan diwariskan turun-temurun.

Masyarakat dahulu mengenal kebiasaan hongofu, yaitu suatu aktivitas mengumpulkan bahan tanaman, terdiri dari dedaunan dan akar tumbuhan untuk bahan pembuatan obat serta ramuan kecantikan.

Sangat banyak obat dari tumbuhan yang diajarkan orang tua dulu dan bisa ditemukan sekitar rumah, misalnya dedaunan. Rendaman daun Sirikaeya (srikaya) digunakan untuk mengobati panas dalam, kemudian ada daun soilo (daun siri) untuk mengobati ngongo’o (mimisan), daun Papongke/Kalakki (Daun Jarak) bisa untuk mengobati bau mulut. Dan, yang paling disukai orang Tomia ialah Kaudafa (Daun kelor), yang dipercaya dapat mengobati mabuk laut.

Untuk mengobati cedera seperti keseleo, pegal atau patah tulang dan penyakit sejenisnya, tiap Pande Pisi (Tukang Urut), bahkan tiap keluarga, punya ramuan dengan campurannya masing-masing.

Kalau di keluarga saya, berikut ramuan atau resep yang diwariskan oleh nenek saya (Wa Daigi) yaitu cara membuat minyak gosok. Racikan minyak gosok ini dipercaya dapat mengobati pegal-pegal, luka,keseleo dan berbagai keseleo lainnya serta digunakan sebagai minyak pijat.

Bahan-bahan
Ramu-ramuan yang digunakan antara lain:

  • Padamolala (Serai)
  • Daun Sirikaeya (Srikaya)
  • Daun Tolupande (Kecubung)
  • Unde’e Kulou (Minyak Kelapa)

Cara Membuat
Jumlah daun yang akan diracik disesuaikan sendiri. Berikut cara meracik minyak gosok:

  • Menumbuk daun serai beserta srikaya dan kecubung hingga halus.
  • Kemudian langkah selanjutnya diberi sedikit minyak kelapa.
  • Minyak gosok kemudian siap digunakan.

Proses Mengobati

Bagi masyarakat Tomia, mengobati tidak cukup hanya dengan memberi ramuan atau pijatan tetapi harus disertai dengan Pitara/joa (Doa) yang dipanjatkan kepada Tuhan.

Doa yang dipanjatkan kepada sang pencipta menjadi syarat wajib dalam mengobati untuk mengharapkan kesembuhan. Kepercayaan masyarakat Tomia terhadap doa sangat dalam karena Moori (Tuhan) diyakini sebagai kekuatan yang tertinggi.

Pantangan

Pengobatan tradisional Tomia juga mengenal pantangan dan sopan santun, karena hubungan baik antara Pande Kombi dan  Kene Mohoo (Orang Sakit) sebagai salah satu jalan menuju kesembuhan.

Salah satu contoh pantangan dan sopan santun, misalnya Pande Kombi tidak boleh mematok harga sebagai pantangannya. Dan di antara yang sakit dan yang mengobati harus sama-sama ikhlas sebagai bentuk dari saling menghargai dan kesantunan.

Hingga saat ini sebagian besar masyarakat Tomia masih menggunakan pengobatan tradisional untuk mengobati penyakit. Alasannya karena murah dan bahannya bisa didapatkan dengan mudah bahkan tanpa harus mengeluarkan uang. Walaupun secara medis masih dipertanyakan tapi tidak sedikit yang disembuhkan dari pengobatan tradisional ini.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here