Mesin Daur Ulang Plastik di Tomia

Mesin Daur Ulang Plastik telah Hadir di Pulau Tomia : Hedongka Project adalah proyek konservasi alam anak-anak muda Pulau Tomia yang fokus pada penanganan sampah, terutama sampah plastik.

Pulau Tomia, Wakatobi merupakan kawasan wisata yang selama ini menampung banyak sampah. Sumber meningkatnya jumlah sampah selain berasal dari warga, yang paling banyak adalah sampah kiriman yang dibawa ombak. Hedongka mencatat sampah-sampah itu kadang adalah sampah dengan botol plastik bertuliskan ejaan Vietnam dan Cina.

Selain botol plastik, sampah yang jumlahnya cukup banyak tersebar di pantai-pantai Pulau Tomia adalah sikat gigi. Dalam satu kali aksi pembersihan khusus untuk satu pantai, setidaknya volunter Hedongka menemukan 300-an lebih jumlah sikat gigi. Buruknya, angka ini belum dilipatgandakan dengan temuan di beberapa pantai lainnya.

Berbagai cara dan upaya dalam menangani sampah terus dilakukan oleh Hedongka Project, salah satunya mendaur ulang plastik menjadi mainan. Namun proses daur ulang ini masih dilakukan manual, yaitu dengan mengumpulkan plastik mentah dan merangkainya menjadi sebuah mainan.

Aktivitas mereka kemudian dilirik oleh PT Astra Indoensia. PT Astra yang juga punya program kampanye tentang penanganan sampah bekerjasama kemudian dengan Hedongka Project.

Salah satu solusi yang diberikan oleh PT Astra adalah mesin pengolah sampah plastik bertenaga listrik. Ada tiga jenis mesin yang diberikan yang masing-masing memiliki berbagai fungsi. Berikut nama mesin dan fungsinya:

– Mesin Shredder ialah mesin pencacah plastik. Jadi plastik-plastik yang mau diolah akan dihancurkan di sini menjadi puing-puing

– Mesin Extrusion, yaitu mesin yang digunakan untuk melelehkan plastik. Jadi plastik yang sudah dicacah kemudian dicairkan di dalam mesin ini. Palstik yang mencair akan langsung dicetak, tergantung bentuk cetakan nanti.

-Mesin Injeksi, mesin ini fungsinya sama dengan mesin Extrusion, yaitu untuk melelhkan plastik. Namun cara kerjanya berbeda. Jika Extrusion proses mencetaknya otomatis dilakukan mesin, Mesin Injeksi harus memakai bantuan manusia, yaitu dengan menekan pedal salah satu bagian mesin agar lelehan plastik tercetak.

Pada 10 November 2020, 4 orang anggota PT Astra berkunjung ke Pulau Tomia melakukan Workshop mesin. Pemaparan memanfaatkan mesin-mesin ini dilakukan di Studio Katutura, Tomia Timur, Wakatobi.

Terdapat beberapa langkah dalam pengolahan sampah plastik memanfaatkan mesin, yaitu:

1. Pengumpulan dan pemilahan sampah palstik. Ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis plastik. Palstik yang diolah oleh mesin hanya ada dua yaitu plastik jenis PETE (polyethylene terephthalate) seperti botol air mineral dan HDPE (High-density polyethylene) atau botol-botol oli.

2. Pencacahan
Setelah dpilah, plastik-plastik dihancurkan menjadi puing-puing. Proses ini dilakukan oleh mesin Shredder. Jadi plastik PETE harus dicacah terpisah dengan HDPE, tidak boleh tercampur. Hal ini berguna dalam pelelehan nanti.

3. Melelehkan
Plastik jenis PETE akan leleh sempurna pada suhu 200 derajat Celsius. Mesin Extrusion dan Injection akan diatur dalam suhu 200 untuk mencairkan plastik yang sudah dicacah tadi.

4. Mencetak
Proses cetak tergantung cetakan bentuk apa yang di simpan di ujung mesin Extrusion dan Injeksi. Ada beberapa produk yang berhasil dicetak dalam workshop yaitu sisir dan penjepin jemuran.

Mesin Daur Ulang Plastik telah Hadir di Pulau Tomia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here